Sunday, 26 February 2012

Antara Sabar dan Mengeluh

ANTARA SABAR DAN MENGELUH

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. "Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati." Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?" Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?" Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?" Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah s.w.t. dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah s.w.t. dalam sebuah hadith Qudsi,:
"Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."
Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,:
" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabda Rasulullah s.a.w pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

Saturday, 25 February 2012

isteriku

Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali, Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh, Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat, 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil, Wanita yang memberi minum susu dada kepada anaknya akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah didalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.


Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada sianghari. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin,dia akan dikira sebagai mati syahid. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu dadanya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

Uwais al Qarni...tidak siapa peduli di bumi...tapi masyhur di langit

Uwais Al Qarni - Tidak Terkenal Di Bumi, Tapi, Terkenal Di Langit

Tokoh Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, bahunya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul.




Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah "Uwais al- Qarni". Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya. Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata : "Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri".





Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.



Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah "bertamu dan bertemu" dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya. Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, bilakah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ?



Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat memerlukan perawatannya dan tak harus ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : "Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang". Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.




Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah.



Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, bilakah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman," Engkau harus lekas pulang". Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon beredar kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru. Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya.



Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda : "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya." Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi".



Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di serahkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua.


Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.


Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit.



Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? "Abdullah", jawab Uwais. Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : "Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?" Uwais kemudian berkata: "Nama saya Uwais al- Qorni". Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah: "Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian". Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: "Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda". Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : "Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi. Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya.


Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di penjuru kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. "Wahai waliyullah," Tolonglah kami !" tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi," Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!" Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: "Apa yang terjadi ?" "Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?"tanya kami. "Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! "katanya. "Kami telah melakukannya." "Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!"


Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,"Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat". "Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? "Tanya kami. "Uwais al-Qorni". Jawabnya dengan singkat. Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir." "Jika Allah mengembalikan harta kalian.


Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" tanyanya."Ya,"jawab kami. Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi- bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal. Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang- orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, "ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.) Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.


Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa "Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit

Thursday, 23 February 2012

Debat Ilmuan Islam dengan Atheis

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mahu mengadakan tukar fikiran dengan sesiapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata: "Inilah saya, hendak tukar fikiran dengan tuan".

Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri kerana usia mudanya. Namun dia pun angkat berkata: "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya:Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan?

Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan"

Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahawa Allah yang tiada apa-apa sebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada?

Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanya sesuatu.

Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!

Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?

Atheis : Ya.

Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?

Atheis : Tidak ada angka (nol).

Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahuluiNya?

Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.

Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?

Atheis : Ya, sudah tentu.

Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bahagian mana tempatnya keju itu sekarang?

Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu diseluruh bahagian.

Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!

Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?

Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?

Atheis : Ya, pernah.

Abu Hanifah : Sebelumnya ia berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?

Atheis : Kerana rohnya telah meninggalkan tubuhnya.

Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?

Atheis : Ya, masih ada.

Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?

Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.

Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat mahupun bentuk roh yang hanya sejenis makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!

Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?

Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?

Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.

Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.

Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?

Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.

Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar?

Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktikkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.

Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?

Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang."

Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis.

"Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah.

Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahawa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu".

Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan orang kafir itu.Kisah ini didapati dalam dua versi yang berbeda sedikit, satu mengatakan Atheis dan yang lain mengatakanya ilmuan kafir, persoalan-persoalan yang dikemukakannya adalah hampir sama, lalu saya gabungkan dan menyusunnya sekali.

Yang perlu mendapat perhatian di sini adalah pernyataan tentang Allah tidak bertempat dan ditempatkan. Madhab Ahlussunnah mengimani bahwa Allah istiwa' di atas Arsy, mengenai kaifiahnya tidak perlu kita bahas kerana itu sudah di luar kemampuan kita.

Pokok Yahudi

Pohon Gharqad dan Yahudi



بسم الله الرحمن الرحيم
Nabi saw bersabda dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim dan al-Tirmidhi bermaksud: "Tidak akan berlaku kiamat sehinggalah akan berlaku peperangan di antara orangIslam dan Yahudi, maka pada waktu itu (tentera) Yahudi akandibunuh oleh (tentera) Islam, sehingga apabila orang Yahudiberselindung di sebalik batu dan pokok, lalu batu dan pokok itu akanbersuara dengan katanya: 'wahai muslim, wahai hamba Allah, dibelakangku ini ada Yahudi, marilah bunuhnya', kecuali POKOK GHARQAD (yang tidak bersuara), kerana sesungguhnya ia merupakan pokok Yahudi".

Hadis ini menceritakan tentang peristiwa akhir zaman iaitu waktu hampir kiamat. Pada waktu ini tenteraYahudi yang dipimpin oleh Dajjal akan berperang dengan orang Islam. Dalam peperangan ini, orang Islamakan dapat membunuh dan menewaskan orang Yahudi sehinggakan apabila mereka berselindung disebalik mana-mana batu dan pokok untuk menyelamatkan diri, maka dengan izin Allah pokok dan batuakan memberitahu tentera Islam tentang Yahudi yang berlindung di sebaliknya. Akan tetapi satu pohon yang tetap berdiam diri dan akan bersekongkol dengan Yahudi iaitu pohon yang bernama Gharqad.
Saya telah dimaklumkan bahawa orang Yahudi pada waktu ini sedang giat menanam pokok Gharqad secara berleluasa di Negara Haram Israel sebagai suatu persediaan menghadapi tenteraIslam pada akhir zaman. Ini juga bermakna bahawa orang Yahudi sebenarnya memang tahu dan sedartentang kebenaran Islam dan kebenaran hadis nabisaw....*****a keegoaan dan sikap bongkak mereka menyebabkan mereka tidak menerima ajaran Islam, sebaliknya terus berusaha memerangi umatIslam dari semasa ke semasa.
Ramai juga yang bertanya tentang bagaimanakah pokok Gharqad. Ada yang menyatakan bahawa ia pokok Krismas, dan ada pula yang menyatakan bahawa ia pokok ru, pokok kaktus dan sebagainya. Moga gambar pokok Gharqad yang dipapar di atas dapat menyelesaikan kekeliruan tentang gambaran pokok Gharqad. Dan yang pastinya pokok Gharqad tidak sesuai dengan iklim di Malaysia dan ia tidak tumbuh di tempat kita. Wallahu'alam.


Sumber : http://www.scribd.com/doc/16220971/Kenali-Pokok-Gharqad-Yahudi


Dr. Muhammad Al-Arifi (Saudi) beberapa waktu lalu juga mengatakan bahawa orang-orang Yahudi saat ini sedang sibuk menanam pohon gharqad di sekeliling rumah mereka. seakan-akan pohon tersebut menjadi benteng kukuh yang melindungi rumah dan keluarga. Video di bawah ini adalah penyataan Dr. Al-Arifi tentang penanaman pohon gharqad di tanah Yahudi.


http://mukhlisahfillah.blogspot.com/2010/06/pohon-gharqad-dan-yahudi.html

Kelebihan empat perkara...

Empat Perkara Mempunyai Kelebihan Besar

بسم الله الرحمن الرحيم
Rasulullah s.a.w. bersabda “Sesungguhnya sedekah secara tersembunyi dapat memadamkan murka Tuhan, dan sesungguhnya silaturrahim dapat menambahkan umur. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang ma’ruf (baik) dapat menghindarkan keburukan-keburukan yang membinasakan, dan sesungguhnya ucapan “Laa Ilaaha Illallaah” dapat menghindarkan orang yang mengucapkannya dari sembilan puluh sembilan (99) musibah, dan musibah yang paling rendah adalah dukacita (Riwayat Ibnu Asakir melalui Ibnu Abbas r.a.)
1.Sedekah.
Rasulullah s.a.w. bersabda “Sesungguhnya sedekah itu benar-benar dapat memadamkan panas kubur bagi pelakunya, sesungguhnya orang mukmin kelak di hari kiamat hanyalah bernaung dalam sedekahnya (Riwayat Thabrani melalui Uqbah Ibnu Amir r.a.).
Malaikat turut mendoakan agar Allah swt menggantikan harta kepada orang yang bersedekah.
Rasulullah s.a.w. bersabda “Tiada hari di mana hamba berada di dalamnya kecuali ada dua malaikat yang turun, salah satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah, sedangkan satunya lagi berkata, ‘Ya Allah berikanlah kehancuran (bala) kepada orang yang tidak mau bersedekah’.”
2.Silaturrahim memanjangkan umur.
Islam mementingkan silaturrahim. Dalam hadis yang lain disebut, seribu (1,000) kawan masih dikira sedikit, seorang musuh sudah dikira ramai. Rasulullah s.a.w. bersabda “Sesiapa yang ingin diperluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menghubungkan silaturrahim” (Riwayat Bukhari)
3. Amalan kebaikan.
Apa saja amalan kebaikan yang dilakukan dapat mengindarkan pelakunya dari sebarang kemalangan atau musibah yang teruk. Sebagai contoh, jika seseorang berlaku kemalangan kereta, hanya kereta sahaja yang kemek sedikit tetapi orang itu tidak mati atau tidak mengalami cedera parah.
Apabila seseorang melakukan sesuatu kebaikan, umurnya ditambah dan apabila seseorang itu melakukan sesuatu kejahatan, umurnya berkurangan. Timbul persoalan, ada juga orang jahat yang umurnya panjang meninggal dunia ketika berumur 90 tahun. Maka jawabnya, “mungkin umur asalnya 95 tahun, tetapi dipendekkan disebabkan kejahatannya”. Ada juga orang baik yang meninggal dunia pada umur muda misalnya 30 tahun. Maka jawabnya, “mungkin umur asalnya 25 tahun, tetapi ditambah disebabkan kebaikannya.
4. Ucapan “Laa Ilaaha Illallaah”
Zikir ini dapat menolak 99 jenis musibah dan setidak-tidaknya ia memberikan ketenangan. Justeru itu jadikanlah zikir ini sebagai wirid harian samada pada waktu pagi atau petang.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahawa Nabi Musa telah berdialog dengan Allah swt. Dalam dialog itu Nabi Musa berkata: Ya Allah, ajarlah kami satu kalimah yang dapat kami gunakan untuk berzikir dan berdoa kepadaMu.
Jawab Allah swt : ucapkanlah “Lailaha illallah...” Wahai Musa.
Maka kata Nabi Musa : Semua umatmu sudah mengucapkan kalimah itu wahai tuhan
Jawab Allah : Wahai Musa, andaikan langit yang tujuh beserta seluruh penghuninya, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan kalimah “Lailaha illallah, nescaya masih berat “Lailaha illallah
Zikir yang terbaik ialah Kalimatul Hak iaitu “La ila ha illallah” sepertimana maksud hadith:
Dari Ibnu Abbas Radiallahu-Anhuma bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Demi yang diriku ditangannya (kekuasaannya), jika sekiranya segala langit dan bumi dan siapa yang ada padanya dan apa-apa yang ada di antaranya dan apa-apa yang ada di bawahnya diletakkan disebelah dacing dan kalimah La Ilaha Illallah disebelah yang lain, maka dacing kalimah (La Ilaha Illallah) itulah yang lebih berat”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani)
Kalimatul Hak itu menunjukkan keesaan Allah swt. Kalau ada tuhan selain Allah swt, maka kita juga terpaksa memenuhi perintah tuhan yang lain. Jikalau ada 2 atau 3 tuhan (selain Allah), musnahlah kita bila tuhan-tuhan itu berperang antara satu sama lain.
Al-Anbiyaa [22] : Kalau ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan yang lain dari Allah, nescaya rosaklah pentadbiran kedua-duanya. Maka (bertauhidlah kamu kepada Allah dengan menegaskan): Maha Suci Allah, Tuhan yang mempunyai Arasy, dari apa yang mereka sifatkan.
sumber :
http://nasbunnuraini.wordpress.com/2011/12/14/empat-perkara-yang-besar-kelebihan/#more-5486

Tuesday, 21 February 2012

Mari hidup berAgama....

Amalan Agama Menjadikan Hidup Sihat

Ada yang kata, agama adalah penunjuk jalan yang benar yang membuat hidup kita sihat dan lebih baik. Kalau menurut Anda itu klise, sebuah kajian membuktikannya.
Apakah agama membuat kehidupan seseorang jadi lebih baik?

David Hayward, pengkaji dari Duke University menyatakan bahawa aktiviti keagamaan dan penglibatan seseorang dalam kelompok agama, ternyata membuatkan hidupnya menjadi lebih sihat.Kajiannya mendapati hubungan antara keadaan otak, kesihatan, dan agama.

Seperti dilaporkan dalam jurnal PLoS ONE (Public Library of Science ONE), Hayward membuat kajian ke atas 268 orang yang berusia antara 58–84 tahun. Mereka ditanya mengenai penglibatan mereka dalam kumpulan keagamaan dan aktiviti keagamaan.
Lalu dengan scan MRI, para pengkaji melihat perkembangan hippocampus mereka selama 2–8 tahun. Hippocampus adalah bahagian otak yang memberi risioko tekanan dan penyakit Alzheimer di usia tua.
Hasilnya, orang yang menjalani kehidupan beragama, cenderung memiliki ukuran hippocampus yang lebih kecil. Kajian mereka sebelum ini menunjukkan bahawa semakin kecil hippocampus, semakin baik pula keadaan kesihatan seseorang.
“Beberapa kajian menunjukkan bahawa orang yang terlibat dalam kelompok keagamaan memiliki keadaan kesihatan lebih baik di usia tua berbanding dengan mereka yang tidak. Tapi keadaan ini berbeza-beza pada setiap orang,” ujar David Hayward

Friday, 17 February 2012

40 keistimewaan menjadi wanita..

1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.



2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.



3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.



4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS



5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.



6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.



7. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.



8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.



9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.



10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.



11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.



12. Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah SAW "Ibunya."



13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.



14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10000 tahun).



15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.



16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT



17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.



18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.



19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT



20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.



21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1000 lelaki yang jahat.



22. Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.



23. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.



24. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.



25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.



26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.



27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.



28. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.



29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.



30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.



31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.



32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.



33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.



34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.



35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.



36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 ½ thn), maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.



37. Jika wanita memicit / mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.



38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.



39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.



40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.



- sumber dari umar-alfarouk.blogspot.com

Wednesday, 15 February 2012

wanita solehah

Di Sebalik Tiga Perkara Keramat Buat Wanita

Di Sebalik Tiga Perkara Keramat Buatmu Wanita Idaman
“Fatimah anakku, mahukah engkau menjadi seorang perempuan yang baik budi dan isteri yang dicintai suami?” Tanya si ayah Rasul junjungan kita, Nabi Muhammad s.a.w.
“Tentu saja, wahai ayahku,” jawab Fatimah lembut.
“Tidak jauh dari rumah ini terdapat seorang wanita yang baik budi pekertinya bernama Siti Muthi’ah. Temuilah dia, teladani budi pekertinya yang baik itu.”
Gerangan amal apakah yang dilakukan oleh Siti Muthi’ah sehingga Rasulullah s.a.w. sendiri pun memujinya sebagai perempuan teladan? Maka bergegaslah Fatimah menuju ke rumah Muthi’ah bersama puteranya Hasan yang masih kecil itu.
Begitu gembira sekali Muthi’ah apabila mengetahui tetamunya ialah Puteri Nabi yang disanjunginya itu. “Sungguh bahagia sekali aku menyambut kedatanganmu ini, Fatimah. Namun, maafkanlah aku sahabatku. Suamiku telah beramanat, aku tidak boleh menerima tamu lelaki di rumah ini.”
“Ini Hasan puteraku sendiri. Dia kan masih anak-anak.” kata Fatimah sambil tersenyum.
“Namun, sekali lagi maafkanlah aku, aku tidak ingin mengecewakan suamiku, Fatimah.”
Fatimah mulai merasakan keutamaan Siti Muthi’ah dan menjadi semakin kagum serta berhasrat menyelami lebih dalam lagi akhlak wanita ini. Lalu dihantarlah Hasan pulang dan bergegaslah Fatimah kembali ke rumah Siti Muthi’ah.
“Aku jadi berdebar-debar,” Sambut Siti Muthi’ah. “Gerangan apakah membuatmu begitu ingin kerumahku, wahai puteri Nabi?”
“Memang benarlah Muthi’ah. Ada berita gembira buatmu dan ayahku sendirilah yang menyuruhku kesini. Ayahku mengatakan bahawa engkau adalah wanita berbudi pekerti yang sangat baik. Kerana itulah aku kesini untuk meneladanimu, Wahai Muthi’ah.”
Siti Muthi’ah gembira mendengar kata-kata Fatimah. Namun, Siti Muthi’ah masih ragu. “Engkau bergurau sahabatku? Aku ini hanya wanita biasa yang tidak punya keistimewaan apa pun seperti yang engkau lihat sendiri.”
“Aku tidak berbohong wahai Muthi’ah, ceritalah padaku agar aku bisa meneladaninya.”
Siti Muthi’ah terdiam, hening seketika.
Lalu tanpa sengaja Fatimah melihat sehelai kain kecil, kipas dan sebilah rotan di ruangan kecil itu. “Buat apa ke tiga benda itu Muthi’ah?” Tanya Fatimah.
Siti Muthi’ah tersenyum malu. Namun setelah didesak, beliau pun bercerita. “Engkau tahu Fatimah, suamiku seorang pekerja yang memeras keringat dari hari ke hari. Aku sangat sayang dan hormat kepadanya. Ketika dia pulang, cepat-cepat aku sambut kepulangannya. Ku buka bajunya, ku lapkan tubuhnya dengan kain kecil ini sehingga kering keringatnya. Lalu dia pun berbaring di tempat tidur melepaskan lelah. lalu aku kipasi beliau sehingga lelahnya itu hilang dan tertidur lena.”
“Sungguh luar biasa pekertimu, Muthi’ah. Lalu untuk apa pula rotan ini?” soal Fatimah lagi.
Jawab Siti Muthi’ah. “Kemudian, aku berpakaian semenarik mungkin untuknya. Setelah dia bangun dan mandi, ku siapkan pula makan dan minum untuknya. Setelah semua selesai, aku bertanya kepadanya, Oh kekanda, jika layananku sebagai isteri dan masakanku tidak berkenan dihatimu, aku ikhlas menerima hukuman. Pukullah badanku dengan rotan ini dan sebutlah kesalahanku agar tidak ku ulangi.”
“Seringlah engkau dipukul olehnya, wahai Muthi’ah?” tanya Fatimah berdebar-debar.
“Tidak pernah, Fatimah, bukan rotan yang diambilnya, tetapi akulah yang ditarik dan dipeluknya dengan penuh kemesraan. Itulah kebahagiaan kami sehari-hari,” jawabya lembut.
“Jika demikian, sungguh luar biasa, wahai Muthi’ah. Sungguh luar biasa! Benarlah kata ayahku, engkau perempuan berbudi baik,” kata Fatimah yang amat kagum dengan budi pekerti yang dimiliki oleh wanita berwajah tenang itu.
terdapat beberapa hadis yang yang menyatakan Kelebihan Wanita Solehah. Mudah mudahan dengan membaca dan menghayati Hadis ini akan memberi kekuatan kepada kita untuk mengamalkan Islam dalam erti kata yang sebenarnya. Moga Allah memberi keberkatan.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:
“Maksudnya: Empat perkara siapa dikurniakannya maka sesungguhnya dikurniakan kebaikan dunia akhirat, lidah yang sentiasa berzikir, hati yang sentiasa bersyukur, sabar atas segala ujian yang diberikan Allah dan isteri yang tidak mengkianati suaminya sama ada pada maruah diri dan harta.”
Hadis ini diriwayatkan oleh al-Tabrani dan al-Baihaqi.
Mutiara Kata
“Empat perkara yang mendatangkan kebahagiaan iaitu buku yang bermanfaat, anak yang soleh, isteri yang disayangi dan teman bergaul yang Soleh. Allah memiliki ganti untuk semua itu”.
Wallahu’alam….
Oleh: Layyinul Hasnie – hasnulhadiahmad.com

Kisah Anak Yang berbakti Kepada Ibu Bapanya kini di lautan

Kisah Nabi Sulaiman dan pemuda yang berbakti kepada ibu bapa






Nabi Sulaiman adalah anak kepada Nabi Daud A.S. Sejak kecil lagi Nabi Sulaiman sudah pandai memberi pendapat yang adil dalam satu-satu hal.

Setelah wafatnya Nabi Daud, Nabi Sulaiman membesarkan kerajaan di bawah pimpinannya.

Pada suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan bersama rombongannya yang terdiri daripada manusia dan jin. Tujuannya adalah untuk melihat kebesaran Allah S.W.T.

Perjalanan mereka pun tiba di tepi laut, tiba-tiba Nabi Sulaiman terpandang suatu benda yang menakjubkan di dalam laut. Dia memerintahkan pada jin Ifrit, “Wahai Ifrit, cuba kamu lihat ke dalam laut, ada suatu benda yang menakjubkan aku, oleh itu kamu bawakan ia kemari”.

Jin Ifrit yang sememangnya gagah tak banyak bercakap kerana takut akan murka Nabi Sulaiman dan terus menyelam ke dasar laut, namun dia tidak berjumpa apa-apa.

Kemudian Nabi Sulaiman menyuruh jin yang lain menyelam untuk mendapatkan benda terbabit, namun malangnya jin tersebut pun gagal berbuat demikian.

Akhirnya Nabi Sulaiman pun berkata kepada Ashif bin Barkhiya, yakni orang yang mendapat ilmu terus dari Allah, “Sekarang aku perintahkan kepadamu agar pergi ke laut dan dapatkan benda ajaib yang aku maksudkan”.

Ashif bin Barkhiya pun menyelam dan terlihat suatu benda yang menyerupai kubah yang diperbuat dari kapur putih.

Dengan kekuatan yang luar biasa, Ashif bin Barkhiya membawa naik kubah ajaib tersebut dari dasar laut dan mempersembahkan kepada Nabi Sulaiman.


Apabila Nabi Sulaiman melihat kubah itu dan berkata, “Wah, alangkah indahnya benda ini, tapi mengapakah aku tidak dapat melihat isi kandungan dalam benda ini padahal Allah telah memberikan mukjizat yang mana penglihatanku dapat menembusi segala sesuatu”.

Nabi Sulaiman pun berdoa kepada Allah supaya dia dapat melihat isi di dalam kubah berkenaan dan Allah memperkenankan doanya. Sejurus selepas berdoa, maka terbukalah kubah tersebut dan Nabi Sulaiman melihat ada seorang pemuda yang sedang sujud dan bertasbih memuji Allah.

Nabi Sulaiman lalu berkata, “Maha suci Allah lagi Maha Besar”. Mendengar seruan Nabi Sulaiman, maka pemuda itu pun bangun dari sujud lalu memberi salam.

Nabi Sulaiman menjawab salam dan memulakan pertanyaan, “Siapakah kamu wahai pemuda! Adakah kamu malaikat, jin atau pu manusia?” Jawab pemuda itu, “Aku hanyalah seorang manusia biasa”.

Nabi Sulaiman bertanya lagi, “Apakah yang membuat kamu memperolehi kemuliaan sedemikian rupa? Apakah amal yang pernah engkau kamu lakukan sehingga Allah menurunkan rahmat dan berkah yang tidak ternilai ini kepada kamu?” Pemuda itu berkata, “Saya berbakti kepada kedua ayah dan ibuku”.

Nabi Sulaiman bertanya lagi, “Bagaimanakah kamu berbakti kepada orang tuamu?”

Jawab pemuda itu, “Saya memelihara mereka berdua sehingga mereka lanjut usia. Kedua ayah dan ibuku adalah orang yang soleh, mereka sangat takut dan taat kepada Allah. Sejak saya kecil hingga dewasa, mereka memelihara saya dengan baik sekali, mereka juga selalu mendoakan saya agar saya menjadi seorang yang soleh. Bapa saya meninggal dunia dalam usia lanjut dalam pemeliharaan saya dan yang tinggal hanya ibu saya yang sudah tua, lemah dan sakit serta matanya buta dan kakinya lumpuh”.

Sambung pemuda itu lagi, “Saya satu-satunya orang yang merawat dan menguruskan keperluannya. Saya selalu mengangkatnya untuk mandi dan saya memandikannya. Segala urusan makan dan minum saya uruskan dan saylah yang menyuap makanan padanya. Ibu saya selalu mendoakan supaya saya dikurniakan ketenangan dan kepuasan dalam hidup serta memberikan saya setelah wafatnya sebuah tempat yang bukan di dunia atau pun di langit. Setelah ibu saya wafat, saya berjalan-jalan di tepi laut dan saya lihat ada suatu kubah dari mutiara. Saya mendekati kubat tersebut dan pintu kubah terbuka. Apabila saya masuk ke dalam, pintu kubah ini tertutup, maka tidaklah saya ketahui sama ada saya berada di bumi atau langit”.

Nabi Sulaiman bertanya, “Kamu hidup di zaman mana?” Pemuda itu menjawab, “Saya hidup di zaman Nabi Ibrahim A.S”.

Nabi Sulaiman mengirakan umur pemuda tersebut dan dalam kiraannya umur pemuda itu telah mencapai 14,000 tahun, tetapi tiada satu uban pun pada rambutnya.

Nabi Sulaiman lalu bertanya, “Apakah tuan merasakan nikmat Allah? Bagaimana Allah memberikan rezeki padamu dalam kubah ini?” Pemuda itu berkata, “Setelah saya berada di dalam kubah ini, maka tahulah saya bahawa Allah telah menciptakan syurga khusus buat saya”.

Nabi Sulaiman teringin sangat melihat syurga yang pemuda itu katakan. Kemudian pemuda itu pun berdoa kepada Allah lalu suasana di dalam kubah yang gelap tiba-tiba bertukar menjadi terang-benderang.

Terkejut Nabi Sulaiman sambil berkata, “Maha suci Allah seru sekian alam”. Satu pemandangan yang tak ada di dunia ini terpampang di hadapan Nabi Sulaiman dan rombongannya di mana terdapat pokok-pokok, kebun yang indah, kolam air susu dan madu serta suara-suara yang merdu di dalamnya.

Pemuda itu berkata, “Jika saya lapar, saya makan bermacam-macam buah-buahan yang pelbagai macam cita rasa, semua makanan yang saya ingin akan tersedia dan kalau saya haus, akan tersedia pula bermacam-macam jenis minuman yang paling lazat”.

Nabi Sulaiman bertanya lagi, “bagaimana kamu dapat mengetahui siang atau malam?” Jawab pemuda itu, “Apabila terbit fajar maka kubah ini akan menjadi putih dan apabila matahi terbenam kubah ini akan menjadi gelap”.

Kata pemuda itu lagi, “Cukuplah, sebab saat ini saya harus mengadap kembali pada Allah untuk solat dan zikir, bertasbih dan mengsucikan serta memuji kebesaranNya”.

Nabi Sulaiman dan rombongannya segera keluar dari kubah tersebut dan pemuda itu berdoa kepada Allah, lalu tertutuplah kembali kubah itu. Nabi Sulaiman termenung sejenak memikirkan peristiwa yang dilihatnya sebentar tadi dan mengarahkan Ashif bin Barkhiya untuk membawa kubah tersebut kembali ke dalam laut di tempat asalnya.

Setelah itu Nabi Sulaiman berkata kepada rombongannya, “Untuk pertama kali aku menjumpai tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah, aku bersyukur kepada Allah dan semoga bertambah iman dalam sanubariku. Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan aku bersaksi bahawa tiada tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan tiada daya dan kekuatan apa pun di dunia ini melainkan dengan kehendak Allah S.W.T”.

Kepada semua pembaca, kasihlah kepada ibu bapa kita sementara mereka masih ada di dunia dan kasihanilah mereka seperti mana mereka mengasihani kita sewaktu kecil.

Fikirlah sejenak, apakah sumbangan kita terhadap keduanya? Apakah sudah cukup kasih sayang dan perhatian kita untuk mereka? Sudah cukupkah bakti yang kita lakukan semasa usia mereka lanjut dimamah usia?

Adakah kita ini tergolong dari golongan yang berbakti kepada ibu bapa? Bersama kita renungkan dan kita amalkan, insyaAllah. Ingatlah, doa ibu bapa terhadap anaknya adalah mujarab dan tiada hijab antaranya dengan Allah.

Imam Mahdi dan kiamat

Ada tiga tanda fenomena dari tanda-tanda Kiamat yang perlu di ambil perhatian sekarang ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam khasnya. Dua di antara tiga tanda itu termasuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi termasuk di dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.



Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.



Masih ramai yang belum menyadari bahawa keadaan dunia sekarang ini ialah dalam situasi dimana hampir semua tanda-tanda kecil Kiamat telah muncul. Cuba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat di bawah ini:

  1. Perceraian banyak terjadi
  2. Banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba)
  3. Banyak Quran diberikan hiasan
  4. Masjid-masjid dibangunkan dengan megah
  5. Perjanjian dan transaksi tidak dipatuhi
  6. Berbagai peralatan muzik dimainkan
  7. Berbagai jenis khamr (Arak) diminum manusia
  8. Perzinaan dilakukan terang-terangan
  9. Para pengkhianat diberi kepercayaan (menjadi pemimpin)
  10. Orang yang amanah dianggap pengkhianat
  11. Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan)
  12. Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan
  13. Penumpahan darah dianggap perkara yang kecil
  14. Makan riba

Jadi kalau kita teliti contoh-contoh di atas, jelas kita sudah menjumpai ciri-ciri tersebut di zaman ini. Apabila kita membuka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan berkata di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!”



Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul kesemuanya, ini bermaksud dunia sekarang ini sedang menunggu kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Oleh itu, dalam waktu terdekat ini kita semua harus bersiap-siap untuk menyambut kedatangan tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, iaitu diutusnya Imam Mahdi.



أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ

وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا



“Aku khabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antara manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.”
(HR Ahmad)



Muhammad s.a.w mengisyaratkan adanya dua tanda menjelang perutusan Imam Mahdi di tengah ummat Islam. Pertama ialah banyak terjadi perselisihan antara manusia dan kedua terjadinya banayak gempa bumi. Subhaanallah. Jika kita perhatikan keadaan dunia ketika ini, banyak sangat berlaku pergaduhan dan peperangan. Gempa bumi juga silih berganti di serata tempat.



Kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus di ambil berat oleh kita dalam waktu terdekat ini. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episod-episod berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menakluk negara-negara yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).



فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ



“Ketika kamu melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salji kerana sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.”
(HR Ibnu Majah)



Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan. Beliau akan mengetuai pembebasab dunia dari penghambaan manusia kepada hanya untuk memperhambakan diri kepada Allah semata-mata. Beliau akan memastikan bahawa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah dari timur hingga ke barat.



Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Rom (Eropah dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, iaitu Dajjal. Pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk meraih kemenangan dalam peperangan tersebut.



تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ

ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ



“Kamu akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kamu keatasnya, kemudian kamu akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kamu keatasnya, kemudian kamu akan perangi Rom dan Allah akan beri kemenangan kamu keatasnya, kemudian kamu akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kamu keatasnya.”
(HR Muslim)



Lalu Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit dihantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya. Menurut hadits-hadits yang ada, Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Rom menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada waktu itulah Nabi Isa a.s akan Allah takdirkan turun ke muka bumi untuk bergabung ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.



Ketika Imam Mahdi dan pasukannya mendengar khabar bahawa Dajjal telah muncul dan bermerajalela menabur fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengarahkan pasukannya ke kota Damaskus. Ketika pasukan Imam Mahdi menunggu Subuh di sebuah masjid yang terletak di sebelah timur kota Damaskus, tiba-tiba turunlah Nabi Isa a.s dihantar oleh dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi mempersilakan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam solat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam menjadi makmum di belakangnya. Subhanallah.




Masjid yang dipercayai tempat turunnya Nabi Isa a.s

" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،

فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .



"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin solat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebahagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Umat ini."
(Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)



Saudaraku, marilah kita bersiap-siap akan kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman ini. Tanda-tanda yang akan mengubah wajah dunia dari wajah yang penuh kezaliman menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.



Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.

http://silverheritage.blogspot.com/

Tuesday, 14 February 2012

Jangan menilai dari aspek baju seseorang(kisah benar)

Jangan Sesekali Menilai Seseorang dari Bajunya (Kisah Benar)




Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggendeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju pejabat Pimpinan Harvard University. Merekaingin bertemu pimpinan Harvard. Setiausaha Universiti langsung mendapat kesan bahawa mereka adalah orang kampung, berfikir orang macam ini tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang lelaki lembut. “Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Setiausaha cepat. “Kami akan menunggu,” jawab sang wanita.
Selama 4 jam setiausaha itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahawa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang setiausaha mulai kecewa dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.
“Mungkin jika anda menemui mereka selama beberapa minit, mereka akan pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar pejabatnya, rasa tidak senangnya sudah muncul.
Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut. Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang anak lelaki yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal kerana kemalangan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?” tanyanya, dengan mata yang penuh harapan.
Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. “Puan,” katanya dengan kasar, “Kita tidak boleh mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”
“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan bangunan untuk Harvard.”
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah bangunan?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah bagunan?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fizik Harvard.”
Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia boleh terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata dengan pelahann, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universiti, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.
Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universiti yang menggunakan nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universiti tersebut adalah Stanford University, salah satu universit kesukaan warga kelas atas di AS.
Kita jangan seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, kerana baju-baju, selalunya menipu.

sumber : borak